Penyuluh KB Temanggung Dapatkan Kendaraan Operasional

Temanggung- Penyuluh KB di Kabupaten Temanggung menerima 16 motor operasional yang berasal Dana Alokasi Khusus (DAK) Subbidang KB. Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung Drs. Hary Agung Prabowo, MM menyerahkan secara simbolis pada salah satu Penyuluh KB di halaman Kantor DPPKBP3A Temanggung pada Kamis (6/8) lalu disaksikan oleh Kaper BKKBN Jateng Martin Suanta, SE.,M.Si. Selain kendaraan roda dua, diserahkan pulan lemari penyimpanan alat kontrasepsi pada pengurus IBI setempat. Dalam sambutannya di depan para PKB, Sekda mengharapkan adanya kendaraan operasional dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pelaksanaan program Bangga Kencana. Selain proporsi penyuluh yang kurang ideal di Temanggung, kesehatan para Penyuluh KB di masa pandemi covid-19 juga menjadi perhatian dari Sekda.
“Saya menghimbau pada penyuluh KB, jaga betul kesehatan IBu dan Bapak semuanya ini penting sekali. Karena apapun kita tidak tahu persis corona itu bagaimana di dalam tubuh kita”, kata Sekda.
Selaras dengan hal tersebut, Kepala DPPKBP3A Dra. Wara Andijani, M.Si mengusulkan pada Sekda untuk dapat merekrut PKB honorer yang dapat memperkuat penggarapan program di lini lapangan. Lebih lanjut ia melaporkan pada Kaper bahwa sinergitas antara DPKBP3A dengan PKB yang kini menjadi ASN pusat senantiasa berjalan dengan harmonis. Hal ini sangat berpengaruh dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Ia menyatakan bahwa tidak ada jarak antara dirinya dengan para PKB.
“Kami bersyukur koordinasi antara dinas dengan PKB berjalan dengan baik. Mereka telah menganggap kantor ini sebagai kantor mereka dan tidak sungkan untuk berkomunikasi dengan saya tentang berbagai hal”, ujar Wara.
Kaper BKKBN Jateng dalam paparan pembinaannya mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik antara OPD KB, PKB dan Stakeholder sehingga Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor dapat dilaksanakan dengan baik bahkan melampaui target yang ditetapkan. Pelayanan tersebut sangat memberikan daya ungkit pada capaian KB yang menurun akibat pandemi Covid-19. Pada kesempatan tersebut, Kaper jg mendorong pemanfaatan aplikasi SiLiLi (Sistem Informasi Lini Lapangan dan IMP) yang memiliki fitur-fitur lengkap sehingga memudahkan PKB dalam berkoordinasi.
“Penambahan pegawai memang sangat sulit kondisi seperti ini, hanya mutasi dan rotasi saja yang bisa kita upayakan”, kata Martin perihal terbatasnya jumlah PKB di Kabupaten Temanggung. Dirinya turut merasakan bahwa tugas PKB cukup berat apabila harus membina hingga sepuluh desa. Belum lagi kewajiban lain sebagai fungsional yakni mengumpulkan Dupak.
Dalam setiap kesempatan, Kaper selalu menyampaikan rebranding BKKBN baru. Ia ingin masyarakat mengetahui bahwa BKKBN kini telah berubah. Perubahan yang paling terlihat adalah logo dan tagline yang kini menyasar kaum milenial dan generasi Z. Akan tetapi tidak sampai di situ saja, BKKBN juga melakukan pembaruan di aspek lain terutama mindset melayani yang kini lebih ditekankan lagi. Jika sebelumnya Penyuluh KB beban tugasnya hanya pada penyuluhan dan edukasi masyarakat, maka kini PKB juga digerakkan untuk mendistribusikan alkon ke penyedia layanan KB mitra kerja mereka.
Soal Pencatatan dan Pelaporan, Kaper menyampaikan bahwa kedepan data haruslah evidence based serta menghindari moral hazard. Diperlukan verifikasi dan validasi sebelum data tersebut dilaporkan agar kualitas data dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Seperti misalnya harus dilakukannya penghapusan data poktan yang tidak aktif.
Pertemuan ini diakhiri dengan diskusi antara Kaper dengan para PKB. Sejumlah aspirasi dan masukan dari para penyuluh diterima oleh Kaper untuk dicarikan solusi terbaiknya. Kaper mengajak serta tim dari Kepegawaian dan Lini Lapangan untuk menjawab secara teknis pertanyaan para PKB. (T2S)