Libur Panjang, Komisi IX DPR dan BKKBN Jateng tetap Gencarkan Program Bangga Kencana
Pabelan – Tak hiraukan libur panjang akhir Oktober ini, anggota DPR RI Komisi IX, Drs. H. Fadholi, M.I.Kom, tetap bekerja dengan turun langsung ke masyarakat mensosialisasikan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana), khususnya di Jawa Tengah.

Bersama dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (31/10), ia bertemu dengan para penggerak program Bangga Kencana Desa Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dan sekitarnya.
Di hadapan para kader, petugas lapangan KB serta masyarakat yang hadir, ia berujar bahwa program Bangga Kencana ini sangat penting untuk terus dilaksanakan karena berkaitan erat dengan pembangunan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Bagaimana tidak, ini (program Bangga Kencana) mengurus semua siklus kehidupan manusia, sebelum nikah diurus, setelah nikah pun juga tetap dibina”, terangnya.
Maksudnya, melalui program Pendewasaan Usia Perkawinan para remaja disiapkan untuk merencanakan kehidupan berkeluarga yang ideal. Selanjutnya, setelah pernikahan juga disiapkan membangun keluarga yang berketahanan melalui penggunaan kontrasepsi serta keikutsertaan pada kelomok-kelompok kegiatan seperti Bina Ketahanan Balita (BKB), Bina Ketahanan Remaja (BKR) dan Bina Ketahanan Lansia (BKL).
Lebih lanjut ia juga menegaskan bahwa keberhasilan program Bangga Kencana ini terletak pada 3 elemen penting, yaitu muatan atau konten program, personil pelaksana serta dukungan sarana prasarana. Ketiga elemen tersebut mutlak diperlukan dan harus berjalan beriringan.
“Oleh karena itu, kami (DPR) selalu siap berupaya untuk itu (program Bangga Kencana)”, tegas Fadholi mengakhiri pembicaraannya.
Senada dengannya, Martin Suanta, SE, M.Si juga menyampaikan bahwa kerjasama lintas sektor menjadi kunci untuk menggapai tujuan yang diinginkan dari program Bangga Kencana ini.
“Kami berharap dengan kerjasama kita semua, OPD KB, tenaga lini lapangan baik PKB, kader dan sebagainya, terlebih dengan DPR, target program ini khususnya di Jawa Tengah dapat tercapai, yaitu TFR (angka kelahiran total) sebesar 2,05”, ucapnya.
Selain itu, ia juga membeberkan strategi yang dilakukan BKKBN untuk lebih dekat lagi dan dikenal masyarakat seperti era tahun 80-an dulu, yaitu dengan melakukan rebranding. Rebranding yang dilakukan mulai dengan mengubah logo dan tagline yang lebih milenial, mengaransemen mars KB, memperluas fungsi petugas lapangan, menyediakan alat kontrasepsi yang lebih efisien dan lain sebagainya. Setidaknya, ada sekitar 10 perubahan fundamental yang dilakukan.
Hadir pula dalam kegiatan sosialisasi tersebut diantara Kepala Dinas PPPAKB Kabupaten Semarang, Dra. Romlah dan Kepala Seksi Sosial Budaya dan Kemasyarakat Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu juga, diberikan bantuan sembako kepada seluruh peserta yang hadir dan nantinya juga akan diberikan lagi sekitar seribu paket sembako kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan yang membutuhkan. Ini merupakan komitmen DPR dan BKKBN untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi corona ini. [AFDA]