Widwiono lanjutkan estafet Martin di Jawa Tengah

Kepala BKKBN, DR (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyerahkan SK kepada drg. Widwiono, M.Kes sebagai tanda telah resminya mengemban amanah sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Kamis (25/2). Foto : Tatas – Humas

Jakarta – Mutasi dan rotasi jabatan dalam sebuah organisasi menjadi fenomena biasa dan lumrah yang dilakukan oleh pimpinan sebagai cara untuk memberikan situasi penyegaran dalam iklim berorganisasi serta kesempatan berkembang pada sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

Hal itu pula yang terjadi di Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Berlokasi di Auditorium BKKBN Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis siang (25/2), Kepala BKKBN, DR (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) melantik drg. Widwiono, M.Kes sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah yang baru.

drg. Widwiono, M.Kes sendiri sebelumnya mengisi jabatan sebagai Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB yang ada di BKKBN Pusat dan saat ini bertukar posisi dengan Martin Suanta, SE, M.Si yang sebelumnya adalah Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah.

Pekerjaan berat menunggu Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah yang baru, terutama dalam hal fokus utama BKKBN tahun ini yaitu penurunan angka stunting. Sesuai dengan amanah Presiden RI bahwa saat ini BKKBN ditunjuk menjadi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting dan diberi target pada tahun 2024 angka stunting turun pada level 14 persen.

Beberapa kabupaten dan kota di Jawa Tengah sendiri berada pada level angka stunting yang cukup tinggi, berada disekitar angka 20 – 27 persen, menyamai angka nasional, 27 persen. Wonosobo, Banjarnegara dan Rembang merupakan kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Jawa Tengah.

“Dulu energi kita (BKKBN), 70 persen digunakan untuk mengurusi tentang kuantitas, sudah selayaknya sekarang energi kita digunakan 50 persen kuantitas dan 50 persen untuk kualitas penduduk”, terang Hasto dalam sambutan pelantikan siang itu.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa upaya penurunan angka stunting ini perlu dilakukan secara bersama – sama dan melibatkan berbagai lintas sektor yang ada dengan asas gotong royong. Peran pemerintah tidak lebih dari 30 persen saja menurutnya, porsi besarnya ada pada keterlibatan dan kemitraan dengan sektor swasta sehingga dibutuhkan kerjasama yang solid untuk upaya tersebut.

Pada kesempatan itu, dilantik juga dua pejabat tinggi pratama lainnya, yaitu DR. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS , MA sebagai Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional dan dr. Irma Ardiana, MAPS sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan KB-KS. AFDA

Penyunting

BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *