Deputi ADPIN Pantau Langsung TPK Pekalongan saat Pendampingan Sasaran
Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso menemani Tim Pendamping Keluarga Desa yang sedang melakukan pendampingan sekaligus memverifikasi dan memvalidasi data salah satu ibu nifas di Desa Kutorejo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, Rabu (8/6). Foto : AFDA – Advokasi & KIE
Kajen – Tidak mau melewatkan kesempatan saat berkegiatan di Kabupaten Pekalongan, Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd yang sehari sebelumnya mengikuti “Rembug Stunting” di Desa Tengengwetan, Rabu siang (8/6) ikut turun ke lapangan menyaksikan sekaligus memantau kegiatan Tim Pendamping Keluarga (TPK), tepatnya di Desa Kuterejo Kecamatan Kajen.
“Verval (verifikasi dan validasi) mengapa diperlukan? Karena basis data kita adalah PK 21 (Pendataan Keluarga Tahun 2021) sehingga butuh pembaharuan”, jelas Teguh saat berbincang dengan salah satu anggota TPK sebelum melakukan pendampingan ke sasaran.
Lebih lanjut mantan penyuluh KB ini menjelaskan bahwa selain melakukan pembaharuan data sasaran, ada dua variabel lagi yang ditambahkan dalam proses verifikasi dan validasi data yang dilakukan oleh TPK, yaitu data kepemilikan jamban dan akses air bersih. Menurutnya, kedua variabel menurutnya tersebut digunakan untuk memperkuat penilaian resiko stunting terhadap suatu keluarga.
Selanjutnya, ia mengikuti perjalanan tim tersebut berkunjung ke beberapa sasaran, diantaranya ibu hamil, ibu nifas (pasca persalinan) dan ibu yang memiliki balita. Secara seksama, ia memperhatikan cara para anggota TPK yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader IMP melakukan pendampingan kepada sasaran, mulai dari melakukan screening awal, pengecekan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) hingga konseling. Sesekali, ia turut ikut serta membantu TPK sekaligus berbincang langsung dengan sasaran.
“Data PK21 ini adalah basis data yang digunakan untuk program penghapusan kemiskinan ekstrim, karena data yang kita miliki ini ada klasifikasinya, mulai dari pra sejahtera hingga sejahtera”, terang pria asli Pekalongan ini dihadapan para penyuluh KB Kecamatan Kajen yang turut mendampinginya memantau pendampingan TPK.
Oleh karena itu, ia meminta para penyuluh KB untuk melakukan yang terbaik dalam tiap penugasan yang didapatkan. Tak hanya itu, ia pun menyatakan bahwa sebagai perwakilan pemerintah pusat selalu siap menerima saran dan masukan dari pelaksana di lapangan.
“Di lapangan, anda yang lebih tahu. Pusat ini hanya membuat kebijakan, butuh masukan dan input dari teman – teman semua agar kebijakannya pas di lapangan”, ujarnya. AFDA