Kukuhkan Duta Genre Desa, Kaper BKKBN Jateng Himbau Perkuat Program Ketahanan Keluarga

Semarang – Senin (27/2), di hadapan para pengelola program ketahanan keluarga kabupaten/kota se – Jawa Tengah yang sedang melakukan konsolidasi di Hotel Novotel Kota Semarang, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, drg. Widwiono, M.Kes mengukuhkan sepasang Duta Genre (Generasi Berencana) Desa yang berasal dari Desa Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Keduanya, Agus Habi Mahya dan Riana Giyanti yang masih bersekolah di SMAN 1 Karangrayung.

“Saya minta program ini harus didukung oleh kita semua. One Village One Duta Genre. Ini hal yang bagus. Kalau dulu hanya ada di level provinsi dan kabupaten kota saja, sekarang (duta) genre ada dimana – mana, di seluruh pelosok desa di Jawa Tengah”, ujarnya setelah prosesi pengukuhan.

Sampai saat ini menurutnya baru sekitar 30 persen desa saja dari 8.562 desa yang ada di Jawa Tengah yang sudah memiliki duta genre. Ia berharap di tahun 2023 ini persentase itu bisa meningkat, mengingat program tersebut bagian dari upaya untuk membangun ketahanan keluarga yang muaranya menciptakan penduduk Indonesia yang berkualitas. 

Ketua Tim Kerja Bidang Keluarga Sejahtera, Dra. Harlin Is Ambarwati, MM beserta jajarannya saat menjelaskan berbagai kegiatan prioritas program pembangunan keluarga kepada para peserta kegiatan Konsolidasi Pengelola Program Ketahanan Keluarga di Hotel Novotel Kota Semarang, Senin (27/2). Foto : AFDA – AKIE

“Saya berpesan kepada duta genre desa yang baru dikukuhkan ini dan juga para duta genre desa lainnya, lakukan kampanye dan tebarkan virus – virus Generasi Berencana kepada teman – teman sebayamu, jadikan dirimu sebagai role model atau teladan untuk kawan – kawanmu”, ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa program Duta Genre Desa ini juga sebagai salah satu bagian dan upaya pemerintah dalam menekan dan menjaga angka kelahiran total untuk tetap berada di angka 2,1 hingga tahun 2045 agar peluang bonus demografi pun tidak berhenti di tahun 2030 saja namun dapat diperpanjang hingga tahun 2045.

Selain itu, ia juga mengingatkan berbagai program pembangunan keluarga lainnya seperti optimalisasi pemberdayaan dan peran kelompok – kelompok kegiatan (poktan) baik BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia) dan UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) untuk lebih dikuatkan kembali.

Pada konsolidasi itu, juga dihadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi yang membahas mengenai integrasi Posyandu dengan BKB Holistik Integratif Unggulan sebagai salah satu langkah untuk memperkuat ketahanan keluarga melalui sasaran bayi, balita dan ibunya.

DR. Hastaning Sakti, M.Kes, Psikolog sekaligus Dosen Universitas Diponegoro menjadi salah satu narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan konsolidasi. Foto : AFDA – AKIE

Yuni Rahayuningtyas, SKM, M.Kes, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa saat ini posyandu sedang melakukan transformasi dalam upaya mendekatkan pelayanannya utama pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yaitu dengan menciptakan strata Posyandu Prima dalam hirarki posyandu.  Narasumber lain yang turut dihadirkan pula dalam konsolidasi tersebut diantaranya psikolog Universitas Diponegoro yang membahas tentang pendekatan psikologis untuk remaja dan pengurus daerah Asosiasi Kelompok UPPKA yang menyajikan materi tentang kelembagaan UPPKA. AFDA

Penyunting

BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *