Satu Prajurit Satu Telur, Gebrakan LANUD Adi Sumarmo untuk Atasi Stunting

Karanganyar – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes melakukan pertemuan koordinasi dengan Komandan Pangkalan TNI AU Adi Sumarmo Marsekal Madya TNI Agus Setiawan, S.T di Landasan Udara (LANUD) Adi Sumarmo Jumat (24/3/2023) pagi. Pertemuan ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Pencanangan Stunting Kepala BKKBN dan Kepala Staf Angkatan Udara di Kupang Nusa Tenggara Timur,hari Senin (20/3/2023) yang lalu.

Danlanud menyambut baik kerja sama dalam rangka percepatan penurunan stunting ini. Dikatakan bahwa sejak program penurunan stunting dicanangkan, LANUD Adi Sumarmo telah membuat beberapa upaya diantaranya sosialisasi ke sekolah-sekolah tentang pentingnya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi serta melakukan gerakan satu prajurit satu telur. Tak main-main, dari gerakan tersebut, terkumpul sekitar 200 kilogram telur yang dibagikan pada keluarga berisiko stunting sekitar LANUD yang sebelumnya telah didata.

Agus Setiawan mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mendukung penurunan stunting demi peningkatan kualitas SDM. Meskipun ada perbedaan antara TNI AU dengan TNI AD dalam intervensi program ini, khususnya mengenai personel lapangan yang terlibat.

Komandan Pangkalan TNI AU Adi Sumarmo Marsekal Madya TNI Agus Setiawan, S.T saat menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, drg. Widwiono, M.Kes beserta jajaran di Lanud Adi Sumarmo dalam rangka memperkuat kerjasama pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Foto : Humas

“Sekitar dua per tiga area Jawa Tengah dibawah kendali LANUD Adi Soemarmo, ada 15 kab/kota hingga Karimunjawa. Sehingga kegiatan yang berkaitan dengan angkatan udara itu berkaitan dengan kami, misal ada pengamanan penerbangan. Mungkin yang bisa kami tawarkan di kabupaten wilayah kami akan terjadwal mengirimkan dokter dan Dinas Potensi Dirgantara (dispotdirga) untuk sosialisasi,” kata Danlanud.

Widwiono mengatakan bahwa secara nasional stunting sudah turun 2,8%. Tahun 2021 24,4% dan tahun 2022 21,6% jadi 1/4 balita diantaranya stunting. Cita cita presiden stunting dapat ditekan 14% 2024 nanti. Dari Studi Status Gizi Indonesia, Jawa Tengah hanya turun 0,1%, terindikasi bahwa SSGI tidak hanya mengukur standar tinggi badan balita namun juga mengidentifikasi kondisi ibu hamil yang berisiko melahirkan anak stunting.

“Kami mengajak semua jajaran termasuk TNI AU untuk menurunkan stunting, sebab sesuai arahan Presiden penurunan stunting lebih mudah jika dilakukan secara bersama-sama,” ujarnya.

Widwiono juga menyampaikan bahwa stunting terjadi diantaranya dikarenakan jarak kelahiran yang terlalu dekat. Oleh karenanya penting untuk dilakukan pengaturan jarak antar kehamilan sekitar tiga tahun dengan KB pasca persalinan seperti implant/susuk dan IUD.

“Kami mohon bantuan TNI AU untuk ikut serta memberikan konseling dan pelayanan KB Pasca Persalinan melalui fasilitas kesehatan yang dimiliki”, kata Widwiono.

Pihaknya mengapresiasi langkah LANUD Adi Sumarmo yang telah menginisiasi pengumpulan telur sebagai gizi tambahan anak stunting.
“Terimakasih untuk pengumpulan teur yang telah dilaksanakan, itu sangat membantu bagi percepatan PMT,karena telur bagus diberikan setiap hari kepada sasaran stunting minimal 1 telur per anak dibawah dua tahun,” ucapnya.

Seluruh jajaran Perwakilan BKKBN Jawa Tengah dan Pangkalan TNI AU Adi Sumarmo berfoto bersama usai melaksanakan pertemuan koordinasi. Foto : Humas

Dinas Potensi Dirgantara yang nantinya akan lebih intens dalam menindaklanjuti kerjasama BKKBN-TNI AU memiliki tiga personel yang akan melakukan intervensi di wilayah kerjanya.

“Sementara ada 3 orang Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) di wilayah Solo Raya yang bertugas di Ngemplak, Colomadu,dan Kartosuro. Sosialisasi ceramah di SMK, Posyandu di Rumah Sakit TNI AU. Kedepan akan berkolaborasi dengan teman-teman yg lain. Intinya kami siap mendukung program BKKBN,” kata Kadis Pot Dirga Kolonel Kes. Drs. Wing Sukarno yang juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Koordinasi ini menyepakati kerjasama lanjutan untuk percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah. Salah satunya dengan memanfaatkan momen peresmian RSAU dr. Siswanto dengan gelaran pelayanan KB dan sosialisasi pencegahan stunting. T2S

Penyunting

BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *