AdpinBeritaUncategorized

Gotong Royong, BKKBN Bersinergi Atasi Stunting dan Penyerahan Bantuan bagi Anak Stunting di Wonogiri

Wonogiri — Silaturahmi program gotong royong pada upaya penuruan stunting, dan penyerahan bantuan bapak / bunda / kakak asuh anak stunting bagi baduta dan balita di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah telah selesai dilaksanakan, Senin (17/04/2023).

“Yang kami lakukan adalah bagaimana membuat forum komunikasi edukasi dan informasi di Wonogiri. Karena sebagus apapun programnya, jika tidak bisa tersiarkan, tidak diketahui apa – apa” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo.

Ia pun menambahkan langkah langkah yang telah dilakukan di Kabupaten nya dalam hal penurunan stunting. Diantaranya dengan memberikan tantangan kepada para Kepala Desa di Wonogiri untuk bisa menurunkan stunting di daerah nya masing – masing. Alhasil saat ini angka stunting di Wonogiri menurut E-PPGBM (Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) adalah 10.04%, dibawah target nasional 14% di tahun 2024 .

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat memberikan penjelasan mengenai upaya penanganan stunting di Kabupaten Wonogiri dalam dialog yang digelar BKKBN di Kantor Kecamatan Tirtomoyo, Senin (17/4). Foto : AFDA – Advokasi & KIE

“Kami juga punya aplikasi Citra Mutiara Keluarga, yang dari aplikasi ini kita bisa melihat data resiko stunting, yang dari resiko itu, kita bisa lakukan pendampingan dari masa kehamilan sampai lahir” kata Joko.

Kegiatan yang diselenggerakan di Kantor Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri ini, dihadiiri oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo , Sp.OG. (K). Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Deputi Bidang Kerawanan Pangan Dan Gizi, Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Drs. Nyoto Suwiknyo, MM. Danmako Brimob yang diwakili oleh Brimob AKP Hery Arfiyanto. Camat Kecamatan Tirtomoyo Dwi Martanto Yuniarso, M.M., Deputi Adpin BKKBN, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, juga Direktur KIE.

Kegiatan berlangsung dengan di ikuti oleh 150 peserta. Meliputi 50 sasaran penerima bantuan stunting, FORKOPIMCAM, Kepala KUA, Kepala Puskesmas 1 dan 2, Kepala Desa dan Lurah se Kecamatan Tirtomoyo, Koordinator PLKB se distrik Baturetno, Koordinator Pertanian Tirtomoyo, Ketua Kampung KB yang ada di kecamatan Tirtomoyo, Ketua PKK Kecamatan Tirtomoyo, Forum Anak, Tokoh Masyarakat, serta PPKBD se Kecamatan Tirtomoyo.

Pada kesempatan ini, dr. Hasto memberikan banyak arahan dan apresiasi atas sinergi yang telah dilakukan BKKBN dengan Pemkab Wonogiri, juga dengan TNI dan POLRI.

Hal ini merupakan bentuk Kerjasama dan gotong royong dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Ada banyak titik yang bisa kami pilih. Hanya saja kami pilih yang lebih meminggir daripada yang di kota. Itu salahsatu pertimbangan yang kami pilih,”  jelas Hasto mengenai alas an dipilihnya Wonogiri menjadi lokasi pelaksanaan kampanye pencegahan stunting ini.

Disamping itu adanya program konvergensi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui tagline – nya “Go Nyawiji Sesarengan Wigatekno Stunting”  dengan 4 langkahnya, yaitu “Waregno (Cukupi Gizi), Gatekno (Perhatikan Pola Asuh), Timbangen/Ukuren (Ukur BB & TB) dan Sambato (Lapor ke Petugas Kesehatan)” menjadi daya tarik lebih untuk akhirnya memilih tempat di kabupaten Wonogiri.

Serah terima bantuan stunting kemudian dilakukan  secara simbolis kepada lima keluarga anak beresiko stunting, oleh kepala BKKBN, bupati Wonogiri, Bapanas, serta Brimob. Pada kesempatan ini pula diberikan bantuan kulkas untuk penyimpanan telur, secara simbolis kepada camat Tirtomoyo oleh kepala BKKBN, untuk selanjutnya dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan silaturahmi dan penyerahan bantuan anak stunting ini, juga diadakan dialog antara Kepala BKKBN dengan Bupati Wonogiri, Brimob, dan Deputi Badan Pangan Naional.

Dalam dialog tersebut muncul  kesepahaman bersama bahwa penurunan stunting adalah tugas bersama. Hal tersebut diutarakan Danki 1 Yon A Pelopor  AKP Hery Arfiyanto.

Salah satu keluarga beresiko stunting di Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri berbincang dengan Kepala BKKBN, DR (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K). Foto : AFDA – Advokasi & KIE

“Kami sangat mendukung BKKBN,  yang mana ini adalah kasus nasional. karena stunting akan berdampak negatif di jangka panjang nya. sehingga akan berpengaruh ke sisi kesejahteraan juga sisi – sisi lainya” ungkapnya.

Senada hal tersebut Deputi Bidang Kerawanan Pangan Dan Gizi BAPANAS Drs. Nyoto Suwiknyo, MM. menyampaikan dukungannya untuk gotong royong atasi stunting. Ia menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang dikolaborasikan BAPANAS dengan BKKBN. Dan stunting adalah bagian dari urusan BAPANAS, sehingga kolaborasi ini pasti akan menghasilkan keharmonisan.

“Data BKKBN, data yang valid ini bisa kami olah. Kita gunakan untuk membuat program. Contohnya soal gizi harian melalui telur. Ternyata di Jawa tengah produksi ayam dan telur itu cukup tinggi. Dan peternak masih mencari jalan untuk menjual produk – produk tersebut. Maka kami hadir menengahi, BAPANAS tampung dan alokasikan ke daerah – daerah yang memiliki anak stunting,” kata Drs. Nyoto Suwikno.

Kunjungan silaturahmi yang dilakukan kepala BKKBN ini merupakan bentuk keseriusan untuk terus mengawal percepatan penurunan stunting. Dr. Hasto menyampaikan kunjungan ini adalah bentuk gotong royong kita dalam menurunkan stunting.  “hari ini kami membuat percontohan, memberikan 50 anak stunting  sehari 2 telur full selama enam bulan. Dan secara kebetulan kegiatan ini dengan BAPANAS yang punya program selama tiga bulan untuk membagi suplemen komplemen makanan tambahan untuk keluarga yang punya resiko anak stunting” kata Hasto.

“Penyerahan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam dalam rangka penanggulanagn stunting oleh bapanas. Ini memang program kerjasama dengan BKKBN. Semoga dengan adanya bantuan beras sepuluh kilo untuk KPR sebanyak dua puluh satu juta, dan bantuan  telur dan ayam untuk satu juta empat ratus keluarga beresiko stunting, dapat membantu program yang telah dilaksanakan oleh BKKBN ini,” kata Drs. Nyoto.

Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke keluarga anak yang beresiko stunting. Serta dilakukan simbolis penanaman bibit kelor, dan budidaya ikan lele. DS

Kepala BKKBN, DR (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) didampingi Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Wonogiri dan jajaran Forkompimcam Kecamatan Tirtomoyo saat menabur benih ikan lele di salah satu pekarangan rumah keluarga beresiko stunting sebagai upaya meperkuat ketahanan pangan keluarga dalam penanganan stunting. Foto : AFDA – Advokasi & KIE

Penyunting

BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *