ADUJAKNAS Genre 2023, dan Momen 13 Tahun Genre Mengabdi

Semarang – Pertemuan bagi remaja Genre se-Indonesia dalam momentum Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional (Adujak) kembali digelar. Tahun ini Jawa Tengah menjadi tuan rumah untuk pagelaran Adujaknas Genre 2023 yang terfokus di Kota Semarang pada tanggal 28 sampai 31 Oktober 2023.

“Kita disini bukan menawarkan masa lalu, tapi masa depan. Kalo bukan kita, siapa lagi,” tegas I Putu Arya A, selaku ketua panitia dari Genre Indonesia ketika menyampaikan laporan kegiatan Adujaknas Genre tahun ini, Minggu (29/10/2023).

Di ikuti 34 provinsi, Arya dalam laporanya menyampaikan bahwa Adujaknas 2023 membawa 3 pesan utama, yakni Inklusi, Inovasi, dan Kolaborasi. Semua itu di representasikan melalui seluruh rangkaian acara Adujaknas 2023. Diantaranya Genre Awards, Genre in Action yang melibatkan forum kabupaten dan kota untuk mengadakan Bedah Rumah, Dapur Sehat Anti-Stunting, serta mengadakan Pelayanan KB.

Mengangkat tema ‘Bergerak Bersama, Berkolaborasi dalam Mewujudkan Remaja yang Bermakna Menuju 13 yang Selaras’ Adujaknas Genre 2023 menjadi momentum 13 tahun Genre Indonesia mengabdi, berproses mengadvokasikan, mengedukasi, dan mempromosikan berbagai isu remaja di masyarakat.

“Dalam rangkaian ADUJAKNAS ini kita akan mengadakan Genre Exhibition, Genre Mengajar, Kelasku Genre Indonesia, dan berbagai rangkaian lainnya untuk menyatukan kembali bahwa kita, remaja Indonesia sangat peduli akan kemajuan dan perkembangan bangsa ini,” ujarnya.

Gema Adujaknas Genre menggelegar membuat suasana terpukau dan terpesona. Pembukaan yang berdecak kagum dan gembira, dengan menyajikan penampilan tarian sambutan oleh duta Genre seluruh Indonesia. Tak ayal menjadi rasa bangga dan senang bagi Bunda dan Ayah Genre yang juga hadir dan membuka acara tersebut.

“Sebagai Bunda Genre, bunda sangat bangga dengan karya, inovasi, dan kerja keras kalian semuanya,” kata Bunda Genre Indonesia, yakni Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga.

Ia berharap apa yang menjadi isu di pertemuan forum Genre secara nasional ini bisa didiskusikan, dan diimplementasikan. Tak lupa apresiasi setinggi-tingginya terhadap inovasi dan upaya maksimal yang telah dilakukan remaja Genre di tahun ini.

“Teruslah berkarya, berkolaborasi, memotivasi sesama remaja, bisa berkontribusi bagi bangsa, mewujudkan Indonesia yang sejahtera,” ungkapnya sesaat sebelum dilakukan pembukaan secara simbolis.

Ayah Genre Indonesia, yakni Kepala BKKBN Dr. (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)., memuji kinerja yang telah dilakukan oleh Forum Genre secara nasional. Menurutnya, Genre memiliki kemampuan intelektual, skill yang luar biasa. Memiliki pemikiran yang cemerlang, dan oleh karena itu, ia optimis adanya Genre akan membawa masa depan Indonesia yang lebih cerah, dan lebih sejahtera.

“Salam Genre berjanji sebaik baiknya. Berjanji tidak akan seks bebas, Berjanji tidak kawin pada usia muda, Berjanji tidak akan mengkonsumsi narkotika. Dan mudah-mudahan pemenang-pemenang yang ada bisa menjadi teladan, kemudian bisa menjadi contoh bagi generasi-generasi selanjutnya,” kata dr. hasto mengingatkan kembali isi janji dari 3 jari Salam Genre.

“Duta Genre Mengajar” Tebar Virus Genre ke SMAN 1 & 6 Kota Semarang

Tak hanya sekedar berkompetesi saja, gelaran Adujaknas kali ini juga mencoba berbagi kebermanfaatan kepada orang lain. Tepat di hari ketiga, Senin pagi (30/10), seluruh Duta Genre dari tiap provinsi se – Indonesia sepakat menggelar gerakan “Genre Indonesia Mengajar”. Terpilihlah dua sekolah percontohan yang telah menjadi Sekolah Siaga Kependudukan dan memiliki PIK Remaja yang aktif, yaitu SMA Negeri 1 dan 6 Kota Semarang.

Di salah satu lokasi, rombongan Duta Genre diterima langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 6 Kota Semarang, Mulyani M. Noor beserta jajarannya. Ia mengaku senang dengan kedatangan para Duta Genre seluruh Indonesia ke sekolahnya untuk berbagi pengalaman dan ilmu kepada anak – anak didiknya.

“Ini ibarat pepatah, pucuk di cinta ulam pun tiba. Kegiatan positif seperti ini tentu sangat bermanfaat dan anak – anak kami pasti merasakan sesuatu hal yang baru dan tentunya mendapatkan ilmu baru pula”, tuturnya.

Sementara itu, perwakilan dari Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Priyanti, menjelaskan bahwa kegiatan “Duta Genre Indonesia Mengajar” ini merupakan kegiatan rutin yang selalu digelar saat ajang Adukjnas.

“Duta Genre itu adalah role model bagi remaja dan saat ini mereka bertugas untuk menyebarkan virus – virus Genre kepada remaja di luar komunitasnya, salah satunya para pelajar”, ujarnya.

Pendewasaan usia perkawinan adalah virus Genre yang ia maksudkan sebagai upaya untuk merencakan dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga selanjutnya bagi remaja.

Selanjutnya, para duta Genre pun langsung memasuki kelas – kelas ditemani langsung oleh pengurus PIK-Remaja “Sejati” SMAN 6 Kota Semarang untuk berbagi ilmu dan pengalamannya kepada teman – teman sebaya di sekolah tersebut. Tampak suasana kelas begitu meriah dan menyenangkan, terdengar juga suara riuh gemuruh.

Selain edukasi secara langsung, Seni dan Kebudayaan juga menjadi nilai yang dipresentasikan pada momen Adujaknas ini. Pada kesempatan ini Jawa Tengah menampilkan pementasan pewayangan “Rama Shinta” yang ditampilkan oleh Genre Jawa Tengah.

Menceritakan perjalanan cinta Raden Rama dan Dewi Shinta sejak pertama kali mengikat janji suci lalu diusir dari kerajaannya sendiri, hingga Dewi Shinta yang diculik dan terpisah belasan tahun dengan Raden Rama dan masih tetap setia dan menjaga kesuciannya hanya untuk Raden Rama.

Dibalik pentas tersebut, ada pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh Genre Jateng, yaitu kesetiaan terhadap pasangan dan teguh memegang prinsip dan fungsi dalam berkeluarga.

Penulis ; Dadang & Aulia FD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *