Pejabat Struktural dan Fungsional BKKBN Jateng Diambil Sumpah

Semarang- Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Wagino, SH. M. Si melantik dan mengambil sumpah dua pejabat administrator, empat pejabat pengawas dan satu orang pejabat fungsional Widyaiswara Utama, pagi ini (23/4) di halaman kantor BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Promosi dan mutasi ini merupakan dinamika organisasi Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan kinerja dan layanan pada masyarakat.
“Pelaksanaan mutasi/promosi ini merupakan upaya untuk menata para pejabat sesuai dengan kebutuhan organisasi berdasarkan kemampuan dan potensi yang dimiliki serta nenbawa kesegaran organisasi”, kata Kaper.
Pihaknya juga meminta agar para pejabat administrator dan pengawas harus mampu menjadi katalisator serta bekerja secara professional dan transparan sebagai bagian dari transformasi birokrasi. Kepercayaan ini, lanjut Wagino, harus benar-benar dijalankan dengan penuh perhatian, komitmen, rasa tanggung jawab dan focus yang tinggi.
“Tunjukkan bahwa Saudara adalah pemimpin yang baik dan senantiasa memberikan keteladanan, yakinkan bahwa teamwork bisa berjalan dengan baik dan untuk mencapai tujuan dari program Bangga Kencana”, pinta Kaper.
COVID-19 menyebabkan penggarapan Bangga Kencana tidak semulus biasanya. Banyak agenda dan proyek-proyek prioritas yang harus ditunda demi keselamatan masyarakat. Demikian juga pelayanan kontrasepsi masih belum bisa dilakukan secara masif di faskes-faskes mitra BKKBN. Proses pelayanan KB yang memerlukan tatap muka dapat berisiko menyebarkan virus corona sehingga animo masyarakat turun drastis. Pelayanan KB dengan biaya mandiri pun semakin berkurang, yang mana alokasi anggaran rumah tangga difokuskan pada kebutuhan pokok.
Berkurangnya pelayanan KB dapat menyebabkan putus pakai bagi para akseptor KB. Hal ini perlu diperhatikan sebab dapat terjadi ledakan kelahiran pasca wabah corona di mana kondisi sosial dan ekonomi belum sepenuhnya pulih. BKKBN belum lama ini memberikan bantuan APD berupa masker dan handscoon pada bidan. Diharapkan para bidan praktik mandiri dapat terlindungi manakala memberikan konseling dan pelayanan KB pada akseptor.
“Perlu diketahui bahwa kegagalan dalam mengawal Program KB akan menjadi ‘pandemi’ baru yakni kelahiran yang tak terkendali sehingga memberikan kontribusi besar adanya stunting” kata Kaper. “ Jangan sampai nanti terjadi krisis sumber daya manusia yang bisa menjadi beban pembangunan selanjutnya, oleh karena itu kita harus semakin gencar mengajak masyarakat untuk meningkatkan ketahanan keluarga melalui pemahaman delapan fungsi keluarga”, lanjutnya.
Dalam kesempatan ini pula, Kaper mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Harapannya, dengan datangnya bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini, kita dapat membangun karakter yang baik untuk kepentingan negara, institusi dan keluarga. T2S